Minggu, 01 Mei 2011

PEMERIKSAAN PSIKOLOGI (PSIKOTEST)

PEMERIKSAAN PSIKOLOGI (PSIKOTEST)

Psikotest adalah tes mengenal segi-segi kejiwaan (normal/patologis)
Tugas  dikerjakan  segi kejiwaan dinilai/diukur.
Syarat:
Valid : mengukur apa yang seharusnya diukur
Reliabel : keajegan/konsisten
Standart : ada patokan/norma
Diskriminatif : alat ukur mempunyai daya beda

KEGUNAAN DAN TUJUAN
Seleksi dan promosi
Bimbingan studi
Klinis: untuk membantu dalam menegakkan diagnosa

Penelitian

MACAM-MACAM PSIKOTEST
Test Intelligence
Test bakat/minat
Test kepribadian

INTELLIGENCE
Suatu kemampuan untuk mengerti secara tepat dan cepat
Lebih ditentukan oleh faktor herediter
Tidak menjamin untuk berprestasi  karena tergantung juga pada:
- EI (Emotional Intelligence)
- EQ (Emotional Question)
TEST INTELLIGENCE
Mengukur tingkat kemampuan umum  kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang memerlukan daya pikir.
INTELLIGENCE QUESTION:

MA (Mental Age)
IQ = Dihitung sesuai tanggal lahir.
CA (Calender Age)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTELLIGENCE: “TOUMAN”
Heredity
Age
Training
Environment
CERDAS EMOSI:
Mudah adaftasi
Tidak impulsif
Tekun
Sosialisasi  +
GOLEMAN
Emotional Intelligence: kecakapan emosional.
Kemampuan mengontrol diri sendiri
Memiliki semangat dan ketekunan
Kemampuan motivasi diri sendiri
Tahan menghadapi frustrasi
Mampu mengatur suasana hati
Mampu menunjukkan empati
Optimisme 
Fakta
Orang yang cakap secara emosional lebih sukses hidupnya.
IQ Klasifikasi %
140 – ke atas
120 – 139
110 – 119
  90 – 109
  80 –   89
  70 –   79
  60 –   69 Very superior
Superior
High Average
Normal/Average
Low Average
Borderline
Mental Retardation 1,33 %
11,3 %
18,1 %
46,5 %
14,5 %
5,6 %
2,63 %
PERKEMBANGAN    INTELEGENSI

100
80

40
    0   6                         ,0  

Proses perkembangan intelegensi bicara





GESSEL  DRAWING  TEST
Serible   (15 bln) ξ   Є

Vertical line (13 bln)     ⁄

Circle   ( 3 th) О

Cros X X

Square   ( 5 th ) ٱ ٱ

Triangle  (6 th)

Diamond

Design  ( 9  th )


BENDER  GESTALT  TEST
(  4 -  11 TH  )
Indikasi  kelainan  organik
Kematangan  Visual motorik
Kesukaran  membaca
   A
5.  
1. …………….           
2. 6.   
3.    >   >  >   >   >    
4.   


Bakat       Faktor  Lingkungan

Keturunan

Perkembangan  Bakat  Dipengaruhi  :
Minat /  motivasi
Nilai  
Kepribadian

Bakat  muncul bila  memperoleh  kesempatan untuk dikembangkan   melalui  proses   belajar  dalam lingkungan.

Test  Kepribadian  :
Mengukur  segi kejiwaan
Bersifat non kognitif    tdk ada benar & salah
 mengabaikan kepribadian
Berupa  test proyeksi.

Kepribadian berkembang atas  :
bawaan 
umur
peranan
nilai budaya

TES BAKAT
Mengukur adanya kemampuian khusus yang dapat menjadi indikator bagi adannya kemungkinan untuk dididik/dilatih  memiliki keahlian..

PENGKAJIAN PSIKOLOGIS
 ANAK SEHAT DAN ANAK BERMASALAH KHUSUS.
Anak sehat dan anak bermasalah khusus berbeda dalam penampilan fisik, mental dan sosial.
BAYI SEHAT
Fisik tumbuh baik
- Kartu KMS
- TB, BB
- Panca indra
- Motoriknya
Reaksi emosional baik
Reaksi sosial baik
REAKSI EMOSIONAL BAYI
Ada 2 ciri:
1. Biasanya disertai reaksi perilaku yang sehat.
Contoh: Menangis teriak-teriak disertai gerakan badan.
Sering timbul, singkat, kuat, mudah berubah ke jenis emosi lain
2. Rentan terhadap pembiasaan (mudah bereaksi terhadap rangsangan yang pada waktu lalu menimbulkan reaksi emosi tertentu)  setiap kali ke dokter menangis.
Beberapa bayi akan menunjukkan dominasi emosi senang dari pada tidak senang.
Sedang yang lain adalah sebaliknya. 
Pada semua usia  emosi senang merupakan jaminan untuk menyesuaikan yang lebih baik dari pada emosi kurang senang.
Bayi yang mengalami banyak emosi senang akan merupakan model dasar untuk:
Penyesuaian pribadi            yang baik
Penyesuaian sosial
Pola perilaku yang akan menimbulkan kebahagiaan.
Bayi tersenyum:
Ibu/pengasuh senang
Hubungan baik
Perhatian/perlindungan dari lingkungan lebih baik.

Perilaku bayi yang ditunjukkan dalam situasi sosial baik  mempengaruhi penyesuaian pribadi dan sosialnya sekali terbentuk  cenderung menetap.
Namun masih bisa berubah tergantung kondisi kesehatan fisik, emosi dan lingkungan.
REAKSI SOSIAL
Reaksi sosial terhadap bayi :
4 –5  bulan
- mulai mencoba  menarik perhatian bayi lain dengan melambungkan badan ke atas ke bawah
- memandang, tertawa, bermain ludah.
6 – 7 bulan
- bayi tersenyum pada bayi lain
- menunjukkan minat pada tangisannya
9 – 13 bulan
- mencoba meremas pakaian dan rambut bayi lain
- bersama menggunakan mainan meskipun cenderung bingung bila bayi lain mengambil salah satu mainannya.
13 – 18 bulan
- berebut mainan  berkurang
18 – 24 bulan
- lebih berminat main dengan bayi lain.
- Mainan untuk hubungan sosial.
REAKSI SOSIAL TERHADAP ORANG DEWASA
2 – 3 bulan
- dapat membedakan manusia dan benda mati
- tahu manusia yang memenuhi kebutuhan-kebutuhannya
- lebih senang bersama manusia siapa saja
4 – 5 bulan
- bayi ingin digendong
- reaksi berbeda pada wajah yang tersenyum, suara ramah/marah
6 – 7 bulan
- bisa membedakan teman/orang asing
- ketakutan pada orang asing
- mulai menunjukkan keterikatan kuat pada ibunya.
8 – 9 bulan
- mencoba meniru kata-kata isyarat dan gerakan sederhana orang lain
12 bulan
- bereaksi terhadap larangan
16 – 18 bulan
- negativism, tidak mengikuti perintah dari dewasa ditunjukkan dengan perilaku menarik diri/ledakan amarah
22 – 24 bulan
- bayi bekerja sama dalam beberapa kegiatan rutin seperti:

memakai baju
makan, mandi
BERMAIN
memberikan kesempatan bagi banyak bentuk belajar
pemecahan masalah
kreativitas
masuknya informasi mengenai lingkungannya
eksporasi terhadap manusia/benda
memberikan kegembiraan
belajar menyenangkan diri sendiri  tumbuh kepercayaan diri (mandiri)
bekerja sama.
MASALAH YANG SERING DITEMUI:
RM
Autism masa kanak-kanak
ADHD.

Photobucket