Rabu, 04 Mei 2011

MOLA HIDATIDOSA

MOLA HIDATIDOSA

Embrio yang merupakan buah/hasil konsepsi dalam perjalanannya kecavum uteri mengalami deferensiasi dan froliferasi (haploid membelah-belah terus ....126/512). Disamping membelah juga mengembangnya organ-organ spesifik, yaitu :
- Mesoderm : contohnya jantung, hati
- Endoderm : contohnya otak, syaraf, mata
- Eksoderm : contohnya otot


Secara sederhana dapat digambarkan sebagai berikut :
Diferensiasi Proleferasi Gastrula  + Blastula Blastocyt

Pada molahidatinosa  tidak terjadi derensiasi tetapi hanya froliferasi sehingga pertumbuhan tidak terkendali pada sel-sel tropoblas yang mana vaskularisasi tidak mencukupi sehingga bagian pinggir akan nekrosis dan keluar menimbulkan gelembung mola (fluksus) yang akhirnya akan mengalami mola abortion.

Diagnosis :
Kehamilan molahidatinosa akan  didapatkan gambaran/tanda :
- Seperti keluhan kehamilan muda
- Dengan perubahan secara cepat  menyebabkan TFU (tinggi Fundus uteri) lebih besar dari pada usia kehamilan dari pada umumnya. Sehinga pada keadaan ini harus dibedakan dari pada kehamilan gemmelli.

Perbedaan dengan kehamilan gemmelli :
- Pada kehamilan adanya goyangan anak pada mola tidak ada
- Pada kehamilan adanya DJJ dan pada mola tidak ada

Therapi
- Evakuasi, dengan persiapan khusus
o Cairan /darah
o Upaya dilatasi tujuan utama bila osteum uteri belum terbuka ( amnion 10 – 12 jam)
o Drip oxcitosin untuk menambah kontraksi, ekspulsi, menurunkan perdarahan, mencegah perforasi kebelakang
- Terapi supportif  (antibiotika, transfusi, dll)
- Monitor kadar HCG sampai 1 bulan :
- Apakah ada mola
- Apakah ada tanda-tanda keganasan /Chorio Ca.
Curret bisa menyebabka robeknya mukosa endometrium sehingga bila diberikan oksitoxin maka endometrium akan menebal.

Predisposisi terjadinya Molahidatinosa :
1. Kekurangan vitamin B 12
2. Imunologi
3. Gizi terganggu

Photobucket