Minggu, 01 Mei 2011

IRIGASI TELINGA

IRIGASI TELINGA

PENGERTIAN
Suatu cara untuk membersihkan dan/atau mengeluarkan benda asing dari dalam telinga.
I. INDIKASI     
A. Sumbatan serumen
B. Benda asing dalam telinga
A. KONTRA INDIKASI
                  -    Gangguan pada membran timpani
B. KEMUNGKINAN KOMPLIKASI
                   -    Otitis media
- Ruptur pada membran timpani 
II. PERALATAN

1. Alat irigasi telinga dengan pengisap
2. Forsep telinga
3. Air { sama dengan suhu tubuh }
4. Bengkok untuk menampung cairan
5. Handuk atau laken untuk menutupi pakaian pasien
III. CARA KERJA
1. Kumpulkan semua peralatan
2. Identifikasi pasien
3. Jelaskan prosedur tindakan pada pasien
4. Cuci tangan 
5. Tutupi pasien dengan handuk atau laken
6. Berikan pasien posisi duduk
7. Tarik aurikel keatas dan ke belakang
8. Arahkan aliran cairan dari bagian atas liang telinga menggunakan spuit balon
9. Keringkan bagian luar telinga setelah irigasi telinga dilakukan    
IV. TINDAK LANJUT
1. Kaji keberhasilan irigasi telinga
2. Kaji rasa nyaman pasien
3. Bersihkan peralatan
1. Perhatian
1. Tanggal dan waktu prosedur
2. Tipe dan jumlah cairan
3. Toleransi pasien terhadap prosedur
4. Karakter cairan yang keluar
5. Instruksi-instruksi yang diperlukan oleh pasien dan/atau keluarga






a. IRIGASI MATA
2. Pengertian
Suatu cara untuk membersihkan dan atau mengeluarkan benda asing dari dalam mata
3. Indikasi
                 A.Cedera kimiawi pada mata
                 B.Benda asing dalam mata
                 C.Inflamasi  mata
1) Kontraindikasi
                  - Luka karena tusukan pada mata

4. Kemungkinan komplikasi
- Kemungkinan terjadi cedera perforasi pada mata bila irigasi dilakukan dengan           
                     tidak hati-hati
                  - Kontaminasi silang pada mata yang sehat bila terdapat infeksi
                  - Konjungtiva
a) Peralatan
1. Anestesi topical
2. Cairan irigasi steril dengan kanula
3. Plester katun
4. Kasa
5. Bengkok
6. Handuk atau laken untuk menutupi pakaian pasien
5. Prosedur
1. Kumpulkan peralatan
2. Identifikasi pasien
3. Jelaskan prosedur tindakan pada pasien
4. Cuci tangan 
5. Tutupi pasien dengan handuk atau laken
6. Masukan anestesi topical, gunakan retractor  desmares untuk membuka mata. Jika tidak ada , kelopak mata harus ditahan agar tetap terbuka, gunakan kasa
7. Untuk menahan mata tetap terbuka, berikan tekanan pada tulang prominen pada alis dan pipi, tidak pada bola mata
8. Arahkan jatuhnya aliran irigasi langsung pada diatas bagian yang bulat serta bagian atas dan bawah fornikes, dari dalam kantus ke arah luar kantus
9. Biasanya digunakan 1 liter cairan dengan cepat untuk cedera mata karena asam
10. Biasanya digunakan 2 liter cairan untuk cedera karena alkali pada mata
11. Keringkan bagian luar dari mata dan daerah sekitarnya setelah melakukan irigasi
6. Tindak lanjut
1. Periksa efektifitas irigasi, ukur pH fornikus kunjungtiva dengan indicator pH
2. pH normal mata adalah 7,4 dan, bila hasil pengukurannya abnormal, lanjutkan irigasi
3. Bila pH hasil pengukuran menunjukkan angka yang normal, periksa kembali setelah 20 menit untuk memastikan bahwa hal ini normal
4. Kaji rasa nyaman pasien
7. Perhatian
1. Tnggal dan waktu prosedur
2. Tipe dan jumlah cairan
3. Toleransi pasien terhadap prosedur
4. Karakter cairan yang keluar, catat setiap benda asing yang keluar
5. Penampakan mata, seperti kemerahan, bengkak, dan reaksi pupil
6. Instruksi-instruksi yang diberikan pada pasien dan/atau keluarga

Photobucket