INSULIN
Insulin merupakan hasil recombinasi DNA yang digunakan secara genetis dengan memodifikasi Escchereia Coli. Organisme ini mensintese setiap rantai insulin menjadi seperti asam amino yang sama seperti insulin manusia. Ikatan-ikatan kimia ini yang akhirnya menghasilkan human insulin.
INSULIN DAN CARA KERJANYA
INSULIN DESKRIPSI MULA KERJA PUNCAK KERJA LAMA KERJA
Insulin kerja singkat
Regular [ crys-talline ]
Humulin R
Semilente
Insulin kerja sedang
Lente
Humulin L
NPH
HumulinN
Insulin kerja panjang
P I
Ultralente
Jernih, SK atau IV
Jernih, SK atau IV
Keruh, sinc dlm jumlah sedikit.SK
Keruh, inc,SK, 30 persen semilente & 70 persen ultralente
Sama seperti lente
Keruh, SK, Protamin
Sama seperti NPH
Keruh, SK, Protamin, inc
Keruh, SK, insulin inc yang diberi tambahan
0,5 – 1 jam
0,5 – 1 jam
30– 45 menit
1 – 2 jam
1 – 2 jam
4 – 8 jam
5 – 6 jam
2 – 4 jam
2 – 4 jam
4 – 6 jam
8 – 12 jam
6 – 12 jam
14– 20 jam
14– 20 jam
6 – 8 jam
6 – 8 jam
12–16 jam
18–28 jam
18–24 jam
24–36 jam
30–36 jam
A. CARA MENCAMPUR INSULIN
Pemberian insulin campuran antara short-intermediet acting atau long acting insulin mengakibatkan kadar gula darah klien lebih bagus daripada single type insulin. Pada pemberian insulin campuran ini harus tepat dan benar agar insulin yang ada di dalam botol tidak bercampur dengan insulin yang ada di spuit yang dapat mengakibatkan lisis.
Adapun langkah-langkah pencampurannya adalah sebagai berikut :
1. Cuci tangan
2. Baca etiket botol insulin, tipe dan tanggal kadaluarsanya
3. Putar setiap botol insulin secara gantle diiatas telapak tangan agar isi insulin merata
4. Usap tutup botol dengan alcohol
5. Injeksi 20 unit udara ke dalam NPH insulin. {jumlah udara yang dimasukkan ke dalam botol sesuai dengan dosis unit yang diperlukan}. Selalu mendahulukan menginjeksi udara ke dalam insulin yang berdurasi kerja lebih lama.
6. Injeksikan udara 10 unit ke dalam botol insulin reguler. Jummlah udara yang diinjeksikan harus sama degan dosis insulin yang diberikan
7. Hisap 10 unit insulin reguler Pastikan bahwa tidak ada udara dalam spuit, selalu hisap dahulu insulin yang mempunyai masa kerja lebih pendek
8. Hisap 2 unit insulin NPH dengan spuit yang telah berisi insulin reguler 10 uniit. Hati-hati jangan sampai insulin reguler terinjeksi ke botol insulin NPH.
9. Jumlah insulin dalam satu spuit dharus menjadi 30 unit
B. EFEK SAMPING INSULIN
Jika insulin diberikan lebih banyak dari yang dibutuhkan untuk metabolisme glukosa timbul reaksi hipoglikemia atau syok insulin dapat diatasi dengan memberikan gula peroral atau intravena meningkatkan pemakaian insulin.
Pada keadaan dimana jumlah insulin tidak cukup, gula tidak dapat dimetabolismesasikan sehinggga terjadi metabolisme lemak, pemakaian asam lemak [ keton ] untuk energi menimbulkan ketoasidosis.
REAKSI HIPOGLIKEMIA DAN KETOASIDOSIS DIABETIKUM
REAKSI TANDA DAN GEJALA
Reaksi Hipoglikemik
[ syok insulin ]
Ketoasidosis diabetik
[ reaksi hiperglikemik ] Sakit kepala, kepala terasa ringan
Gelisah terasa takut, tremor, keringat berlebihan dingin, kulit lembab, takikardi, bicara tersendat-sendat, lupa, kekacauan mental, kejang, kadar gula dara < 60 mg/dl.
Sangat haus, poliuria. Bau napas seperti buah, pernapasan kusmaul [ dalam, cepat, melelahkan, terasa menekan , sesak ], denyut nadi cepat dan lemah, selaput lendir kering dan turgor kulit buruk, kadar gula darah > 250 mg/dl.
C. LOKASI INJEKSI INSULIN
Tiap bagian tubuh yang ditutupi kulit yang longgar dapat dipakai sebagai tempat injeksi insulin termasuk abdomen, paha, lengan atas, pinggang dan kuadran atas luar dari bokong. Secara umum insulin akan lebih cepat diabsorpsi dari bagian atas tubuh seperti bagian deltoid dan abdomen dibanding dari paha dan bokong.
Rotasi dari injeksi terus dianjurkan guna menghindari absorpsi yang terhambat karena adanya fibrosis atau lipohipertropi akibat injeksi berulang hanya pada satu tempat. Asosiasi Diabetes America menganjurkan insulin dapat diinjeksikan pada satu daerah yang sama selama satu minggu dengan jarak setiap injeksi 1 ½ inci [ satu ruas jari tangan ] dengan penyuntikan insulin secara sub cutan atau tepat di bawah lapisan kulit.
Edukasi kepada klien yang menggunakan insulin :
Edukasi atau penyuluhan kesehatan tentang pemberian insulin dan perawatan pasien diabetes melitus merupakan tindakan keperawatan yang harus diberikan agar regimen terapeutik di rumah efektif dan menghindarkan terjadinya hospitalisasi ulang.
Penjelasan yang harus diberikan kepada klien atau orang tuanya adalah :
1. Cara penyimpanan insulin di dalam lemari es/pendingin dengan suhu 2-6 derajat celcius sehingga terhindar dari paparan sinar matahari dan meminimalkan potensi insulin di suhu ruangan, apalagi jika tutup vialnya dibuka
2. Dosis insulin yang didapat dan waktu penyuntikan insulin sebaiknya 30 menit sebelum makan atau selang waktu tertentu berdasarkan regimen insulin dan nilai kadar gula darah [dosisi yang diadviskan].
3. Cara pemakaian botol dan alat injeksi. Beritahu klien yang menggunakan NPH atau lente bersama-sama insulin reguler untuk mengambil insulin reguler terlebih dulu sebelum mengambil insulin NPH atau lente
4. Menjelaskan daerah-daerah pada tubuh yang dapat digunakan sebagai tempat absorbsi insulin dan anjurkan untuk mengganti tempat injeksi untuk mempertahankan absorpsi yang efektif dan mencegah lipodistropi.
5. Reaksi hipoglikemia lebih mudah terjadi pada saat waktu puncak kerja obat .. Ajarkan klien untuk penanganan hipoglikemi dengan menyediakan permen atau gula
DAFTAR PUSTAKA
Donna.I. [1996]. Medical Surgical Nursing. Mosby Year Book. Philadelphia
Greenspan dan Baxter.[2000]. Endokrinologi Dasar dan Klinik EGC. Jakarta
Kee and Hayes.[1996]. Farmakologi, Pendekatam Proses Keperawatan. EGC. Jakarta