PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
ANAK USIA ADOLESCENCE
Adolescence (12 sampai 18 tahun) merupakan periode selama seseorang mengalami kematangan fisik dan psikologi serta memperoleh identitas pribadi. Pada akhir perkembangan periode kritis ini, individu siap untuk memasuki lingkungan dewasa dan menerima tanggung jawabnya.
Pubertas merupakan tahap pertama adolescence/remaja dimana organ-organ sexual mulai mulai tumbuh dan mengalami kematangan. Menarchi (permulaan menstruasi) terjadi pada remaja wanita. Ejakulasi (pengeluaran semen) terjadi pada remaja pria. Pada remaja wanita pubertas normalnya mulai pada usia antara 10 dan 14 tahun, untuk remaja pria antara 12 dan 16 tahun. Masa remaja biasa dibagi ke dalam 3 tahap; remaja awal (early adolescence) berlangsung dari usia 12-13 tahun, remaja pertengahan (middle adolescence) berlangsung sepanjang usia 14-16 tahun, dan remaja akhir (late adolescence) berlangsung sepanjang usia 17-18 atau 20 tahun. Remaja akhir (late adolescence) merupakan tahap yang lebih stabil dibandingkan dengan dua tahap lainnya. Pada tahap akhir, remaja lebih banyak terlibat dengan rencana masa depannya dan kebebasan ekonomi.
1. PERTUMBUHAN
Selama masa pubertas, percepatan pertumbuhan tampak nyata, terjadi pertumbuhan yang mantap dari seorang anak. Periode ini ditandai dengan perubahan fisik yang cepat. Karena pertumbuhan berawal lebih cepat pada remaja wanita, banyak tinggi remaja wanita melebihi remaja pria pada masa ini.
Pertumbuhan fisik berlanjut selama masa dewasa. Pertumbuhan paling cepat pada remaja pria pada sekitar usia 14 tahun, tinggi maksimum biasanya dicapai pada sekitar usia 18 – 19 tahun. Beberapa orang bertambah 1 atau 2 cm tingginya selama usia 20 tahun sebagaimana lengkung tulang belakang berlanjut untuk tumbuh secara berangsur-angsur. Rasio pertumbuhan tercepat pada remaja wanita terjadi sekitar usia 12 tahun; perolehan tinggi maximum terjadi pada usia 15 – 16 tahun.
Pertumbuhan fisik selama adolescence dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti hereditas, nutrisi, perawatan medis, penyakit, lingkungan fisik dan emosional, ukuran keluarga, dan kebudayaan.
Pada awalnya pertumbuhan terjadi pada sistem muskuloskeletal. Pertumbuhan ini mengikuti urutan pola: kepala, tangan, dan kaki yang tumbuh pertama kali ke status dewasa. Kemudian extremitas mencapai ukuran dewasanya. Karena pertumbuhan ekstremitas berlangsung sebelum pertumbuhan tubuh, remaja tampak memiliki ukuran kaki yang lebih panjang, aneh, dan tidak terkoordinasi. Setelah tubuh tumbuh mencapai ukuran maksimalnya, lengan, dada, dan pinggul juga mengalami pertumbuhan. Tengkorak dan tulang wajah juga mengalami perubahan proporsi: dahi lebih menonjol dan tulang rahang tumbuh.
Sekresi kelenjar eksokrin dan apokrin meningkat dan menjadi berfungsi penuh selama masa pubertas. Kelenjar eksokrin, ditemukan hampir di seluruh permukaan tubuh, menghasilkan sekret. Kelenjar apokrin berkembang di daerah axila, anal, dan genital, kanalis auditorius external, dan di sekitar umbilikus dan areola mammae. Kelenjar sebasea juga juga menjadi aktif di bawah pengaruh androgen baik pada pria maupun wanita. Kelenjar sebasea yang menghasilkan sebum menjadi sangat aktif di daerah wajah, lehar, lengan, pundak, dada, dan genital.
Selama pubertas, karakteristik sex primer dan sekunder juga berkembang. Karakteristik sex primer berhubungan dengan organ-organ penting reproduksi, seperti: testis, penis, vagina, dan uterus. Karakteristik sex sekunder membedakan antara pria dan wanita tapi tidak berhubungan langsung terhadap reproduksi. Contohnya pertumbuhan rambut pubis, pertumbuhan payudara, dan perubahan suara.
Tanda yang pertama tampak dimulainya pubertas pada pria adalah tumbuhnya rambut pubis. Kejadian penting pada saat pubertas pada pria adalah ejakulasi yang pertama, yang umumnya terjadi pada sekitar usia 14 tahun. Fertilitas mengikuti beberapa bulan kemudian. Maturitas sexual dicapai pada usia 18 tahun.
Biasanya tanda pubertas yang tampak pada wanita adalah tumbuhnya payudara, meskipun pertumbuhan rambut labia mungkin mendahuluinya. Kejadian nyata pubertas pada wanita adalah menarchi, yang terjadi sekitar 2 tahun setelah pertumbuhan payudara. Pada awalnya, masa menstruasi tidak teratur dan hanya sedikit-sedikit. Ovulasi biasanya terjadi 1 – 2 tahun setelah menarchi. Organ reproduksi internal wanita mencapai ukuran dewasa sekitar usia 18 – 20 tahun.
Empat fokus utama perubahan fisik adalah:
Peningkatan kecepatan pertumbuhan skelet, otot, dan visera.
Perubahan spesifik sex, seperti pertumbuhan bahu dan lebar pinggul
Perubahan distribusi otot dan lemak. Lemak dired
Perkembangan sistem reproduksi dan karakteristik sex sekunder
Ciri-ciri pertumbuhan pada remaja awal adalah terjadi percepatan pertumbuhan, mencapai puncak kecepatan pertumbuhan, tampak karakteristik seks sekunder. Pertumbuhan pada remaja tengah memiliki ciri-ciri pertumbuhan melambat pada anak perempuan, bentuk tubuh mencapai 95% tinggi orang dewasa, dan karakteristik sex sekunder tercapai dengan baik. Sedangkan pada remaja akhir pertumbuhan fisik mencapai tahap kematangan serta struktur dan pertumbuhan reproduktif hampir komplet.
2. PERKEMBANGAN KOGNITIF
Kematangan kemampuan kognitif terjadi selama usia adolescence. Keistimewaan utama pada tahap ini adalah remaja dapat berfikir abstrak. Remaja memiliki imajinatif tinggi dan idealistik. Remaja menjadi lebih banyak tahu tentang dunia dan lingkungan. Remaja menggunakan informasi baru untuk memecahkan masalah sehari-hari dan dapat berkomunikasi dengan orang dewasa tentang berbagai hal. Perkembangan kognitif yang dapat ditemukan pada adolesens:
1. Kapasitas melakukan proses informasi
Remaja lebih superior dibandingkan dengan anak yang lebih muda dalam hal kapasitas proses informasi, tapi belum diketahui apakah hal ini merupakan refleksi peningkatan structural yang ada hubungannya dengan umur.
2. Pengetahuan domain spesifik
Semasa kecil mereka akan menimbun/ menyimpan berbagai pengetahuan yang makin lama makin terorganisasi dalam berbagai bidang dengan domain spesifik, yang akan memungkinkan pemecahan masalah melalui proses memori yang tidak terdapat pada anak denga umur lebih muda.
3. Kegiatan formal dan konkrit
Pada remaja lebih hipote deduktif
4. Berfikir kuantitatif
5. Sentuhan rasa berkompetis
6. Metakognosi
Konsep ini diuraikan sebagai berfikir dan oleh flavell dibagi menjadi:
a. Pengetahuan metakognotif, yaitu akumulasi pengetahuan deklaratif dan procedural tentang peristiwa kognnitif.
b. Pengalaman meta kognotif yaitu unit berbagai pengalaman tentang penemuan/ sebaliknya sebagai perasaan “ hal ini tidak ada artinya buat saya”.
7. Peningkatan kemampuan yang ada
8. Menggali kemamuan baru untuk pikiran abstrak yang terbatas (remaja awal)
9. Mencari-cari nilai dan energi baru
10. Perbandingan terhadap “normalitas “ dengan sebaya yang jenis kelaminnya sama.
11. Mengembangkan kapasitas untuk berpikir abstrak (remaja tengah).
12. Menikmati kekuatan intelektual.
13. Prihatin dengan filosofis,politis, dan masalah social
14. Mencapai pikiran abstrak (remaja akhir)
15. Dapat menerima dan bertindak pada pelaksanaan jangka panjang
16. Mampu memandang masalah secara komprehensif
17. Identitas intelektual dan fungsional terbentuk
3. PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL
Tugas perkembangan psikososial remaja adalah pencarian identitas. Kekhawatiran pada tahap ini adalah kebingungan peran. Remaja harus membentuk hubungan sebaya yang dekat atau terisolasi secara sosial. Remaja bekerja mandiri secara emosional dari orang tua, sambil mempertahankan ikatan keluarga. Mereka juga mengembangkan sistem etisnya sendiri berdasarkan nilai-nilai personal. Pilihan tentang pekerjaan, pendidikan, masa depan, dan gaya hidup harus dibuat.
Remaja biasanya lebih memikirkan tentang dirinya, penampilan, serta kemampuan fisiknya. Gaya rambut, perawatan kulit, dan pakaian menjadi sangat penting.
Perilaku yang menunjukan resolusi negatif pada tugas perkembangan usia ini adalah kebimbangan dan ketidakmampuan menentukan pilihan bekerja.
4. PERKEMBANGAN PSIKOSEKSUAL
Pencapaian identitas seksual ditingkatkan dengan adanya perubahan fisik pubertas. Tanda fisik maturitas mendorong perkembangan perilaku maskulindan feminin.
Menurut Freud tahap perkembangan psikoseksual pada anak baru remaja yaitu kepuasan anak kembali bangkit dan mengarah pada perasaan cinta yang matang terhadap lawan jenis.
Perkembangan psikoseksual remaja berdasarkan usia:
Remaja awal (11-14 th)
Eksplorasi diri, evaluasi kencan terbatas, intimasi terbatas
Remaja tengah (14-17 th)
Hubungan jamak multipel, ketentuan ke arah heteroseksualitas, ( bila homoseksual diketahui saat ini ), perasaan dicintai, pembentukan hubungan sementara, eksplorasi terhadap daya tarik diri.
Remaja akhir (17-20 th)
Membentuk hubungan yang stabil dan saling tertarik, meningkatkan kapasitas untuk mutualitas dan resiprositas, berkencan sebagai pasangan pria-wanita, keintiman melibatkan komitmen dari pada eksplorasi dan romantisme.
5. PERKEMBANGAN MORAL
Tahapan Psikomoral menurut Kohlberg meliputi:
1. Tahap orientasi hukum kepatuhan pada tingkat pemikiran pra konvensional.
Perkembangan:
- Peka terhadap peraturan yang berlatar budaya
- Menghindai hukuman dan patuh pada hukum
- Bukan atas dasar norma pada peraturan moral yang mendsarinya
2. Tahap orientasi realita dan instrumental pada tingkat pemikiran pra konvensional
Perkembangan: Tindakan dilakukan hanya untuk memuaskan individu akan tetapi kadang-kadang untuk orang lain, kesetiaan, penghargaan, kebijakan diambil untuk diperhitungkan
3. Tahap orientasi masuk kelompok (hubungan dengan orang lain). Pada tingkat pemikiran konvensional
Perkembangan: Bertingkah laku yang dapat menyenangkan dan dapat diterima orang lain.
4. Tahap orientasi hukum dan ketertiban pada tingkat pemikiran konvensional
Perkembangan:
- Membuat keputusan yang benar mengerjakan tugas
- Berorientasi pada otoritas yang sudah pasti dan usaha untuk memelihara ketertiban sosial
5. Tahap orientasi kontrak sosial tingkat pemikiran post konvensional otonom/berprinsip
Perkembangan:
- Mementingkan kegunaannya
- Berprinsip tindakan yang benar aadalah tindakan yang dimengerti dari segala hak individu yang umum da disetujui oleh seluruh masyarakat.
- Adanya kesadaran yang jelas bahwa nilai dan pandngan pribdi adalah relatif
- Menekankan bahwa hukum yang diambil atas dasar rasional
6. Tahap orientasi azas etika universal pada tingkat pemikiran post konvensional/berperinsip
- Keputusan yang diambil berdasarkan suasana hati
- Perisip dan etika dipilih sendiri
- Berpedoman kepada pedoman-pedoman yang umum dimasyarakat
DAFTAR PUSTAKA
Kozier, Barbara dkk. 2000. Fundamentals Of Nursing 1: Concepts, Process, and Practice. Sixth Eddition. New Jersey: Multi Media
Perry, Potter. 2005. Buku Ajar Fundamental Keparawatan: Konsep, Proses, dan Praktik. Edisi Keempat. Jakarta: EGC
Wong, Donna L. 2004. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Edisi Keempat. Jakarta: EGC
Soetjiningsih.1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC