Sabtu, 30 April 2011

Asi, Pertumbuhan dan Perkembangan ANak

ASI, PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK

1V.1 Pengertian tumbuh kembang

Pertumbuhan dan perkembangan anak adalah proses yang dinamik dan berlangsung terus menerus mulai dari masa konsepsi sampai dengan dewasa. Pertumbuhan dan perkembangan adalah dua hal yang berbeda yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya.(5)

Pertumbuhan (growth)
Pertumbuhan adalah setiap perubahan atau bertambahnya jumlah dan ukuran tubuh baik fisik (anatomi) maupun struktur. Peertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitas yaitu penambahan jumlah sel dan besar sel tubuh.Anak tidak hanya menjadi besar secara fisik tetapi ukuran dan stuktur pertumbuhan otaknya juga bertambah.Akibat adanya pertumbuhan otak anak mempunyai kemampuan yang lebih besar untuk belajar, mengingat dan berfikir.(5) Pertumbuhan anak lebih banyak dipengaruhi oleh faktor lingkungan terutama masukan zat gizi dari pada faktor genetik. Pertumbuhan dapat diukut dengan ukuran tinggi atau panjang dan ukuran berat.(6)

Anak Asfiksia

ASFIKSIA

Penilaian bayi pada kelahiran adalah untuk mengetahui derajat vitalitas fungsi tubuh. Derajat vitalitas adalah kemampuan sejumlah fungsi tubuh yang bersifat essensial dan kompleks untuk kelangsungan hidup bayi seperti pernafasan, denyut jantung, sirkulasi darah dan reflek-reflek primitif seperti menghisap dan mencari puting susu. Bila tidak ditangani secara tepat, cepat dan benar keadaan umum bayi akan menurun dengan cepat dan bahkan mungkin meninggal. Pada beberapa bayi mungkin dapat pulih kembali dengan spontan dalam 10 – 30 menit sesudah lahir namun bayi tetap mempunyai resiko tinggi untuk cacat.

Perawatan Bayi Baru Lahir

Perawatan Bayi Baru Lahir

Pertumbuhan & Perkembangan Bayi

Bayi Berat Lahir Rendah

Tetanus Neonatorum

  
Bayi Berat Lahir Rendah

Kapan bayi baru lahir ditimbang ? Bayi baru lahir ditimbang segera setelah badannya dikeringkan dari air ketuban atau paling lambat sampai bayi berumur 1 hari.
Apa artinya bayi berat lahir rendah (BBLR) ? Bayi yang pada waktu lahir beratnya : kurang dari 2500 gram.
Bagaimana mengetahui BBLR ? Bayi berat lahir rendah diketahui dengan menimbang bayi segera setelah lahir.
Bila penimbangan bayi tidak mungkin dilakukan, bagaimana mengenal BBLR ? a. Lingkar lengan atas bayi (diukur pada pertengahan lengan atas)kurang dari 9,5 cm.
b. Tubuh kurang berisi, ototnya lembek dan kulitnya mungkin keriput atau tipis.
c. Bayi lebih kecil dari bayi normal.
Mengapa terjadi BBLR ? BBLR terjadi akibat :
a. Bayi lahir sebelum waktunya atau umur kelahiran belum mencapai 9 bulan.
b. Bayi lahir cukup bulan tetapi pertumbuhan ketika dalam kandungan tidak baik oleh karena ibu kurang gizi, kurang darah, sering sakit, banyak merokok atau bekerja berat.
Mengapa penting mengenal BBLR ? Mengenal BBLR sangat penting karena tubuhnya mudah terganggu, misalnya :
a. Lemah dan mudah kedinginan karena lapisan lemak bawah kulitnya sangat tipis.
b. Cepat lelah, sering tersedak pada waktu menyusu dan malas mengisap. BBLR harus minum ASI lebih sering supaya beratnya menjadi normal.
c. Mudah terkena penyakit.
d. Mudah terkena gangguan pernafasan.
e. Mudah meninggal bila terkena penyakit.
Apa yang perlu dilakukan segera setelah BBLR dilahirkan ? a. Membersihkan jalan nafas (mulut dan hidung) dari lendir, darah dan air ketuban dengan kasa pembersih.
b. Membersihkan dan mengeringkan tubuh bayi dengan kain lunak yang bersih dan kering, tanpa memandikannya.
c. Meletakkan bayi di atas perut atau dada ibu.
d. Memotong dan merawat tali pusat dengan bersih dan benar.
e. Membungkus bayi dengan kain yang bersih, kering dan cukup tebal agar ia tidak kedinginan. Setiap kali ia kencing/pakaiannya basah, pakaian harus segera diganti.
f. Meletakkan penghangat yang cukup aman di dekat bayi dibaringkan, misalnya, botol berisi air panas yang telah ditutup rapat dan dibungkus dengan kain.
g. Memberikan bayi kepada ibunya untuk disusui. Jika bayi tidak bisa mengisap, ASI diperas dan kemudian diberikan kepadanya dengan menggunakan sendok.
Bagaimana cara membersihkan BBLR ? a. Segera setelah lahir tubuh bayi dikeringkan dengan kain lunak yang bersih dan kering, bayi tidak boleh dimandikan. Setelah tali pusat dipotong ia harus segera dibungkus dengan kain yang bersih dan kering. Agar tetap hangat, perlu diberi penutup/topi.
b. Setiap hari bayi dibersihkan dengan kain bersih dan tubuhnya diolesi minyak kelapa bersih yang sudah dihangatkan.
c. Setelah 3-7 hari atau bila bayi sudah tampak lebih kuat (salah satu tandanya : bayi mengisap ASI lebih kuat/lebih baik), bayi bisa dibersihkan dengan menggunakan air hangat.
Apa yang perlu diperhatikan dalam merawat BBLR ? a. Menjaga agar tubuh bayi tetap hangat sampai ia menjadi lebih kuat dan beratnya menjadi normal. Hal ini penting karena BBLR mudah meninggal atau terkena penyakit bila tubuhnya dingin.
b. Memberikan air susu ibu (ASI) secepatnya setelah lahir. ASI diberikan sebanyak mungkin dalam porsi sedikit-sedikit dan sering setiap bayi menginginkan dan sesuai kemampuan bayi. Perlu dijaga agar bayi jangan sampai tersedak. Pemberian ASI atau susu sedini mungkin penting sekali bagi BBLR agar beratnya cepat bertambah dan menjadi normal.
c. Membersihkan luka tali pusat dengan bersih dan teratur memakai betadin atau povidin yodium. Luka tali pusat yang sudah dibersihkan tidak boleh dibubuhi ramuan. Tali pusat dibungkus dengan kasa steril yang dibasahi betadin atau povidin.
d. Menjauhkan bayi dari orang sakit. Misal bila ibu batuk pilek, ibu memakai kain penutup pada hidung dan mulut pada waktu menyusui bayi.
Bagaimana menjaga BBLR agar tetap hangat ? a. Bayi tidak boleh diletakkan di tempat yang banyak angin ( seperti di depan pintu atau jendela yang terbuka) dan di ruangan yang banyak orang.
b. Tubuhnya dibungkus dengan kain bersih yang lembut dan kepalanya ditutup dengan topi atau tutup kepala yang bersih.
c. Setiap hari, secara teratur tubuh bayi diolesi dengan minyak kelapa yang sudah dihangatkan.
d. Pakaian dan kain pembungkus diganti bila basah. Bayi berat lahir rendah tidak seperti bayi normal. Ia lebih banyak tidur dan sering tidak menangis walaupun popoknya basah. Karena itu, pakaian bayi harus sering diperiksa secara teratur dan teliti. Sering kain pembungkus luarnya tidak basah, tetapi di bagian dalamnya basah.
e. Bayi harus sering dipeluk di dada ibu untuk mendapatkan kehangatan. Namun bila bayi terlalu kecil, diupayakan agar bayi tidak terlalu sering diangkat.
f. Menjaga kehangatan ruangan/lingkungan sekitar bayi, misalnya memasang lampu, membatasi masuknya udara dingin, menempatkan botol berisi air panas di dekat bayi, dan lain-lain.
Apa tanda-tanda BBLR yang terkena serangan dingin ? a. Mula-mula kaki bayi teraba lebih dingin daripada tubuhnya.
b. Bila bayi tidak cepat dihangatkan, wajah dan ujung-ujung jarinya akan pucat kebiruan.
Apa akibat serangan dingin pada BBLR ? a. Tubuh bayi sulit dihangatkan kembali.
b. Bayi mudah terkena penyakit yang mengancam hidupnya.
c. Bayi mungkin meninggal bila suhu tubuhnya semakin turun.
Apa yang perlu diperhatikan bila menyusui BBLR ? 1. Sebelum menyusui, tangan ibu dicuci dengan air dan sabun.
2. Payudara ibu diurut kearah puting susu agar ASI dapat keluar dengan lancar.
3. Kedua puting susu dibersihkan dengan kapas atau kain bersih yang sudah dibasahi dengan air matang hangat.
4. Bayi dipangku pada posisi tegak. Puting susu dimasukkan ke dalam mulut bayi sampai bagian berwarna cokelat di sekitar puting tertutup oleh mulut bayi.
5. Bila bayi tidak dapat menghisap dengan kuat, ibu dapat membantu memegangi/menyangga dagu bayi.
6. Bila bayi tertidur pada waktu menyusu, bayi dibangunkan dengan menepuk-nepuk pipinya. Hal ini penting karena bayi dengan berat lahir rendah lemah, malas mengisap dan cepat tidur, padahal ia harus banyak minum ASI.
Bagaimana cara memberikan ASI pada BBLR ? a. Bayi disusui segera setelah lahir. Susu jolong (kolostrum) yang berwarna kekuningan dan keluar pertama kali dari payudara ibu langsung disusukan kepada bayi (jangan dibuang).
b. Bayi disusui sesering mungkin, sedikitnya 2-3 kali pada pagi hari, 2-3 kali pada siang hari, 2-3 kali pada sore hari dan 2-3 kali pada malam hari (kalau perlu ibu bangun pada malam hari untuk menyusui bayinya).
c. Setiap selesai menyusu, bayi dipangku dan ditegakkan sambil ditepuk-tepuk punggungnya agar udara dalam perut dapat keluar.
d. Sisa-sisa ASI di mulut dibersihkan dengan kapas atau kain bersih yang dibasahi air hangat.
e. Bayi diawasi sampai kira-kira 15-30 menit sesudah disusukan.
Apa yang perlu diperhatikan ketika BBLR disusui ? a. Apakah bayi menjadi biru ?
b. Apakah bayi menjadi sesak nafas, yang ditandai dengan adanya cekungan di bagian tengah pangkal leher atau ulu hati.
c. Apakah keluar susu dari hidung.
d. Apakah perut bayi menjadi kembung.
Apa yang perlu dilakukan bila tanda-tanda bahaya pada BBLR terjadi ? Yang perlu dilakukan meskipun hanya satu dari tanda-tanda bahaya terjadi adalah :
a. Menyusui dihentikan sementara.
b. Memeriksa apakah :
- ASI masuk saluran pernafasan, yang ditandai dengan bayi terbatuk-batuk, menjadi biru atau susu keluar dari hidung.
- Mulut bayi tidak sepenuhnya rapat menghisap puting ibu, sehingga perut kembung.
c. Bila ASI masuk saluran pernafasan, bayi ditelungkupkan, dengan posisi kepala lebih rendah dari tubuhnya, kemudian punggung bayi ditepuk-tepuk agar ASI keluar. Kalau bayi tetap biru, segera dibawa ke dokter, Rumah Sakit atau Puskesmas.
d. Bila puting ibu tidak sepenuhnya masuk ke dalam mulut bayi, maka payudara harus dimasukkan lebih dalam ke mulut bayi sampai puting dan kulit berwarna cokelat tertutup oleh mulut bayi.
Apa tanda BBLR yang telah cukup menyusu ? a. Bayi tertidur pulas setelah kenyang menyusu.
b. Bayi akan buang air beberapa kali dalam sehari.
c. Bayi akan buang air besar agak padat 1-5 kali setiap hari secara teratur.
d. Berat badan akan semakin bertambah.
Kapan BBLR diperiksakan ke dokter/Rumah Sakit/Puskesmas ? BBLR harus diperiksakan ke dokter/ Rumah Sakit/Puskesmas bila :
a. Bayi menjadi lebih lemah dan kurang dapat menghisap puting ibu walaupun sudah dibantu.
b. Bayi tiba-tiba kurang mau minum, tidak seperti biasanya.
c. Bayi kejang-kejang dengan atau tanpa mulut mencucu.
d. Tali pusat bayi berdarah, kemerahan, berbau atau bernanah.
e. Bayi demam.
f. Tubuh, tangan dan kaki bayi tetap dingin, walaupun ia sudah dibungkus dengan kain hangat, kepalanya diberi topi dan didekap.
g. Bayi bernafas dengan cepat atau sulit bernafas.
h. Bayi sulit dibangunkan, yang mungkin disebabkan kesadaran yang menurun.
i. Bayi tampak kuning, terlihat lebih jelas pada hidung, pipi dan bagian muka lainnya.
j. Bayi mencret atau muntah-muntah.
l. Bayi mulai merintih, tidak menangis seperti biasanya.
Bagaimana mencegah BBLR pada masa hamil ? a. Ibu hamil makan lebih banyak atau 1 kali lebih sering daripada sebelum hamil.
b. Ibu hamil memeriksakan kehamilannya secara teratur minimal 4 kali. Bila kenaikan berat badannya kurang dari 1 kg per bulan, ia perlu segera meminta pertolongan ke Puskesmas.
c. Ibu hamil minum tablet besi secara teratur setiap hari 1 tablet, minimal 90 tablet. Tablet besi dapat diperoleh di Posyandu, Pondok bersalin di desa dan Puskesmas.
d. Ibu hamil mengurangi kerja yang melelahkan, mendapat istirahat yang cukup dan tidur lebih awal.
e. Menjaga jarak antar kehamilan paling sedikit 2 tahun.
Apa yang perlu diberitahukan kepada ibu BBLR ? a. Cara merawat BBLR.
b. Cara menyusui.
c. Tanda-tanda BBLR perlu mendapat perhatian khusus.
d. Kapan perlu segera memeriksakan BBLR.
e. Cara mencegah terjadinya BBLR pada masa kehamilan

Pertumbuhan Dan Perkembangan Bayi

Kebutuhan dasar apakah yang harus dipenuhi, agar pertumbuhan dan perkembangan bayi berjalan baik ? Untuk proses pertumbuhan dan perkembangan anak diperlukan beberapa kebutuhan dasar yang harus dipenuhi yaitu kebutuhan akan kasih sayang dari orang tua/keluarga (asih), kebutuhan akan kesehatan dan makanan bergizi (asuh), serta kebutuhan akan perangsangan/stimulasi (asah), agar dapat menjamin terciptanya proses tumbuh kembang anak secara baik.
Apa yang dimaksud dengan pertumbuhan ? Pertumbuhan adalah perubahan ukuran tubuh manusia sejak pembuahan dalam kandungan sampai akhir masa remaja. Untuk melihat pertumbuhan, dapat dilakukan dengan penimbangan berat badan atau pengukuran panjang/tinggi badan. Anak yang sehat, dengan bertambah umurnya akan bertambah pula berat badannya atau panjang/tinggi badannya.
Faktor-faktor apa yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ? Faktor-faktor yang menentukan pertumbuhan anak antara lain dipengaruhi oleh sifat bawaan (keturunan), pola/menu makanan yang bergizi serta kesehatan jasmani, rohani dan kondisi lingkungan sosialnya.
Bagaimana proses pertumbuhan janin sewaktu dalam kandungan ? Pertumbuhan janin dalam kandungan bila keadaan normal, panjang janin berawal dari 0,014 cm, pada saat lahir menjadi kurang lebih 43-55 cm. Sedang beratnya dari 0,000004 gr, pada saat lahir menjadi 2500-4000 gr. 
Keadaan gizi ibu hamil sangat mempengaruhi pertumbuhan janin yang dikandungnya, dalam arti bahwa semakin baik keadaan gizi ibu sewaktu hamil akan semakin baik pula pertumbuhan janinnya.
Bagaimana dengan pertumbuhan bayi ? Panjang bayi pada keadaan normal dari 43-55 cm, pada umur 12 bulan (1 tahun) menjadi kurang lebih 68-81 cm. Sedangkan berat badannya dari 2500-4000 gr, pada umur 12 bulan (1 tahun) bertambah menjadi 10-12 kg. 
Pertumbuhan bayi dapat dilihat dengan pengukuran berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) secara berkala dan teratur setiap 1 bulan. Berat badan dicatat dalam Kartu Menuju Sehat (KMS) yang dilakukan setiap bulan di Posyandu.
Salah satu faktor terpenting dalam pertumbuhan bayi adalah Air Susu Ibu dan Pola Makanan Pendamping ASI. 
Apa yang dimaksud dengan perkembangan ? Meningkatnya kemampuan manusia dari segi fungsi gerakan otot, kecerdasan, perasaan dan pergaulan sejak dari janin dalam kandungan sampai ia mati.
Perkembangan bayi adalah meningkatnya kemampuan bayi dari segi fungsi gerakan otot, kecerdasan, perasaan dan pergaulan sejak lahir sampai usia 12 bulan.
Bagaimana cara melihat perkembangan bayi ? Terdapat 4 bidang kemampuan bayi yang perlu dipantau tingkat perkembangannya meliputi :
a. Perkembangan gerak kasar, yaitu kemampuan gerakan yang melibatkan sebagian besar bagian tubuh dan biasanya memerlukan tenaga karena dilakukan otot-otot besar misalnya : tengkurap, duduk dan sebagainya.
b. Perkembangan gerak halus, yaitu kemampuan gerakan yang melibatkan bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil. Kemampuan gerakan halus memerlukan kecermatan anak, misalnya : mengedipkan mata, memberikan reaksi ke arah sumber cahaya dan sebagainya.
c. Perkembangan bicara, bahasa dan kecerdasan, yaitu kemampuan mengungkapkan perasaan, keinginan dan pendapat melalui pengucapan kata-kata, kemampuan mengerti dan memahami perkataan orang lain serta kemampuan berfikir, misalnya : mengoceh, menangis dan sebagainya
d. Perkembangan bergaul dan kemandirian, yaitu kemampuan dalam pergaulan, berkawan, disiplin, mengenal sopan santun dan kemampuan yang mandiri, misalnya : membalas senyuman, berani atau takut dengan orang lain dan sebagainya.
Bagaimana cara kita dalam membantu perkembangan bayi ? Perkembangan bayi dapat dibantu dengan cara stimulasi. Yang dimaksud dengan stimulasi yaitu serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk membantu anak mencapai tingkat perkembangan secara baik.
Stimulasi yang diberikan sejak masa bayi membawa manfaat untuk mengarahkan perkembangannya, mencegah terjadinya kelambatan pertumbuhan dan perkembangan anak serta sekaligus mencerdaskannya.
Stimulasi dapat dilakukan oleh setiap orang yang sudah mengerti dasar-dasar stimulasi khususnya ibu, ayah, pengasuh dan orang-orang terdekat dengan bayi. Stimulasi dapat dilakukan di segala tempat terutama di rumah dalam lingkungan keluarga.
Stimulasi tidak selalu membutuhkan waktu khusus, sehingga dapat dikaitkan sekaligus dengan kegiatan lainnya dan dilakukan setiap hari, misalnya : dikaitkan dengan kegiatan ibu ketika mengerjakan pekerjaan rumah tangga atau diberikan sewaktu bepergian, memandikan bayi, menyusukan bayi, menidurkan bayi dan sebagainya.
Hal-hal apa yang harus diperhatikan dalam melakukan stimulasi ? Dalam melakukan stimulasi harus berdasarkan hal-hal sebagai berikut :
a. Dilakukan dengan rasa cinta dan kasih sayang, sambil bermain dengan anak dan menikmati kebahagiaan bersama.
b. Dilakukan secara berjenjang dan berkesinambungan, mengikuti tahapan perkembangan anak, serta mencakup empat bidang kemampuan.
c. Dimulai dari tahapan perkembangan yang telah dicapai bayi.
d. Bila diperlukan alat pada waktu melakukan stimulasi, digunakan alat sederhana, mudah didapat, sesuai dengan keadaan setempat dan murah.
e. Tanpa memaksa, marah atau menghukumnya apabila ia kurang mampu melakukan stimulasi.
f. Selalu diberikan pujian atas keberhasilannya.
g. Ciptakan suasana yang segar, menyenangkan dan bervariasi untuk menghilangkan kebosanan.
h. Meminta nasehat petugas Puskesmas/dokter apabila ditemukan kesulitan dalam mencapai tahapan perkembangan yang sesuai dengan umumnya.
Hal-hal apakah yang dapat mendukung perkembangan bayi ? Hal-hal yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi adalah dengan cara membesarkannya dalam lingkungan keluarga yang sehat. Untuk itu perlu diperhatikan beberapa hal :
a. Orang tua memiliki pengetahuan sederhana mengenai kesehatan terutama kesehatan ibu dan anak.
b. Orang tua tidak mempunyai masalah kejiwaan.
c. Keluarga tidak menelantarkan anak.
d. Perawatan dan pemeliharaan rumah sebagai tempat tinggal yang rapih, bersih, nyaman dan sehat.
e. Keluarga mampu mencari nafkah dan dapat mengatur keuangan keluarga.
f. Orang tua mengikuti program keluarga berencana.
g. Keluarga mempunyai kegiatan sehari-hari yang teratur.
h. Hubungan antara anggota dalam keluarga, keluarga dengan tetangga, keluarga dengan masyarakat dalam keadaan harmonis, bersahabat, gotong-royong, saling menghormati dan sebagainya.
Bagaimana tingkat perkembangan bayi pada umur 0-3 bulan ? Kemampuan perkembangan yang harus dicapai bayi usia 0-3 bulan adalah :
a. Mampu menggerakkan kedua tungkai dan lengan sama mudahnya ketika telentang. Diliihat dengan cara meletakkan bayi pada posisi telentang, perhatikan gerakan kedua tungkai dan lengannya.
b. Memberikan reaksi dengan melihat ke arah sumber cahaya. Dilihat dengan menyalakan lampu senter yang digerakkan ke kiri dan ke kanan, perhatikan perubahan mimik muka bayi gerakan matanya.
c. Mengeluarkan suara (mengoceh), perhatikan apakah bayi mengeluarkan suara-suara lain (mengoceh) di samping menangis.
d. Membalas senyuman ketika diajak bicara dan tersenyum.
Bagaimana tingkat perkembangan bayi umur 3-6 bulan ? Kemampuan perkembangan yang harus dicapai anak sesaat sebelum berumur 6 bulan adalah :
a. Mengangkat kepalanya dengan tegak ketika tengkurap. Dilihat dengan cara meletakkan bayi pada posisi tengkurap, perhatikan apakah bayi dapat mengangkat kepalanya sampai tegak.
b. Menggenggam benda yang disentuhkan pada punggung atau ujung tangannya dengan kuat, misalnya ujung jari ibu atau pinsil, perhatikan apakah digenggam dengan kuat beberapa saat.
c. Mencari sumber suara yang nyaring, misalkan dengan cara memukulkan sendok ke gelas, perhatikan apakah bayi memalingkan kepalanya mencari sumber suara tersebut.
d. Membalas senyuman ketika diajak bicara dan tersenyum.
Bagaimana tingkat perkembangan bayi umur 6-9 bulan ? Kemampuan perkembangan yang harus dicapai anak sesaat sebelum berumur 9 bulan adalah :
a. Mempertahankan posisi duduk dengan kepala tegak ketika didudukkan, caranya dengan mendudukkan bayi di atas meja, perhatikan apakah bayi dapat mempertahankan kepalanya dengan tegak dalam sikap duduk.
b. Meraih benda yang terletak dalam jangkauannya, dilakukan dengan meletakkan benda yang menarik di dekat bayi pada tempat yang terjangkau olehnya, apakah bayi berusaha meraihnya.
c. Tertawa/berteriak bila benda menarik/senang hatinya dengan cara menunjukkan/memperlihatkan benda yang menarik, lalu perhatikan apakah bayi tertawa/berteriak ketika melihat benda/mainan tersebut.
d. Mengenal dan dapat membedakan antara orang yang sudah dikenal dengan yang belum dikenal, dengan cara minta bantuan tetangga untuk menggendongnya, perhatikan apakah bayi menangis atau kelihatan takut kepada orang yang tidak dikenal.
Bagaimana tingkat perkembangan bayi umur 9-12 bulan ? Kemampuan perkembangan yang harus dicapai anak sesaat sebelum berumur 12 bulan adalah :
a. Berdiri dengan berpegangan. Caranya dengan cara mendudukkan bayi pada permukaan yang datar seperti lantai yang dekat dengan dinding dan usahakan agar bayi mau berdiri dengan cara memberikan mainan yang menarik, perhatikan apakah bayi dapat berdiri sendiri dengan berpegangan pada dinding tersebut.
b. Mengambil benda-benda kecil sebesar biji jagung dengan meraup. Caranya dengan meletakkan benda kecil sebesar biji jagung di dekat bayi, perhatikanlah apakah bayi dapat mengambil benda tersebut dengan cara meraupnya.
c. Dapat mengatakan 2 suku kata yang sama, misalnya : pa-pa, ma-ma, da-da dan lain-lain.
d. Dapat mengikuti permainan “cilukba”. Caranya dilakukan oleh ibu/pengasuh bersama-sama dengan anak untuk bermain cilukba dan perhatikan apakah bayi dapat mengikuti permainan ini.
  
Perawatan Bayi Baru Lahir

Apakah tanda-tanda bayi lahir sehat ? Tanda-tanda bayi lahir sehat :
a. Segera menangis. 
b. Pernafasan teratur.
c. Banyak bergerak.
d. Warna kulit merah muda.
e. Berat badan 2,5 kg atau lebih.
Bagaimana perawatan bayi dalam 4 minggu sesudah kelahiran ? a. Berilah ASI pada 30 menit pertama bayi lahir. Karena pada saat bayi lahir, pemberian makanan melalui ari-ari terputus sehingga harus segera diganti dengan ASI.
b. Jagalah suhu kamarnya agar bayi tidak kedinginan, karena dalam kandungan ibu, bayi mendapatkan kehangatan sesuai dengan suhu tubuh ibu.
c. Atur pertukaran udara dengan baik, karena bayi baru lahir belum dapat mengatur suhu tubuhnya dengan baik.
d. Cucilah tangan bersih-bersih sebelum ibu merawat bayi, jagalah tempat tidur bayi dan popok tetap bersih, jangan biarkan orang lain memegang bayi bila tidak perlu. Bila bayi anda menderita demam, diare, susah bernafas, kejang-kejang segera bawa ke dokter.
e. Bila berat lahir bayi kurang dari 1,5 kg atau terdapat kelainan, segera ke Puskesmas atau dokter. Berat lahir bayi akan menurun 10% dan dalam 2 minggu akan kembali ke berat badan semula.
Apa yang harus dilakukan apabila kulit bayi menjadi kuning ? Bayi cukup bulan kadang-kadang kuning kulitnya dalam hari ke 2-3, hal ini tidak berbahaya karena biasanya akan menghilang dalam waktu 1 minggu. Jemurlah bayi pada pagi hari sebelum jam 10.00 pagi selama 15-30 menit. Hal ini akan mempercepat hilangnya warna kuning pada bayi. Bila kuning timbul dalam 24 jam setelah lahir atau berlangsung lebih dari 1 minggu, segera bawa ke Puskesmas atau dokter.
! Pada bayi berat lahir rendah (BBLR) tetaplah berikan ASI karena beratnya cepat bertambah dan menjadi normal.
Apa tanda-tanda penyakit/kelainan pada bayi baru lahir yang harus segera mendapat pertolongan ? a. Tidak mau minum.
b. Mulut mencucur seperti mulut ikan.
c. Kejang-kejang.
d. Nafas cepat dan sesak.
d. Nafas cepat dan sesak.
e. Diare yang terus menerus.
Keadaan atau penyakit apa yang sering menyebabkan kematian pada bayi baru lahir ? Keadaan atau penyakit yang sering menyebakan kematian pada bayi baru lahir antara lain :
a. Bayi dengan berat lahir rendah (BBLR). Berat lahir kurang dari 2,5 kg.
b. Tetanus pada bayi baru lahir (Tetanus Neonatorum).
c. Penyakit Diare.
d. Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut.
Bagaimana mencegah timbulnya kejadian bayi dengan berat lahir rendah ? a. Menjaga agar ibu hamil makan lebih banyak atau 1 kali lebih sering daripada sebelum hamil.
b. Memeriksakan kehamilan secara teratur, minimal 4 kali selama kehamilan, yaitu :
- 3 bulan pertama kehamilan : minimal 1 kali.
- 3 bulan kedua kehamilan : minimal 1 kali.
- 3 bulan ketiga kehamilan : minimal 2 kali.
Bila berat badan ibu naik di bawah 1 kg perbulan, perlu segera ke Puskesmas atau dokter.
c. Menghindari kerja berat yang melelahkan dan mendapat istirahat yang cukup selama kehamilan.
Bagaimana upaya pencegahan diare pada bayi baru lahir ? a. Segera berikan ASI pada bayi baru lahir dan jangan berikan makanan tambahan lain, karena ASI terjamin kebersihannnya sehingga dengan pemberian ASI dapat mencegah diare dan dapat meningkatkan daya tahan tubuh bayi.
b. Gunakan air bersih untuk merawat bayi.
c. Buanglah kotoran bayi pada tempatnya.
Mengapa bayi kadang-kadang muntah ? Muntah atau sering disebut gumoh ialah keluarnya kembali sebagain besar atau seluruh makanan yang baru dimakan. Muntah dalam jumlah sedikit tidak membahayakan terutama pada bayi di bawah 6 bulan.
Bagaimana cara mencegah terjadinya muntah (gumoh) ? a. Perbaiki cara menyusui sehingga tidak terlalu banyak udara yang tertelan. Pada waktu menyusui perlu diperhatikan bibir bayi harus mencakup rapat puting dan sebagain areola payudara ibu.
b. Untuk mengeluarkan udara yang tertelan, bayi ditegakkan dan ditepuk-tepuk punggungnya atau sambil ditelungkupkan pada pangkun ibunya atau ditidurkan miring ke sebelah kanan.
c. Perlakukan bayi secara halus, karena muntah dapat disebabkan karena gangguan psikologik misalnya apabaila bayi diperlakukan secara kasar.
Apakah kolik itu dan apa tanda-tandanya ? Kolik adalah suatu keadaan dimana bayi tampak kesakitan dan menangis terus menerus, biasanya terjadi pada bayi berusia 3 bulan. Penyebabnya bermacam-macam seperti terlalu lapar, gangguan emosi dan lain sebagainya. Tanda-tanda bayi kolik ialah :
- Perut bayi tegang dan kembung.
- Bayi menangis terus menerus kadang-kadang sampai berjam-jam.
- Wajah bayi kemerahan atau pucat kebiruan.
- Kaki dingin dan tangan mengepal.
Bagaimana cara menanggulangi kolik ? Cara menanggulanginya, gosoklah perut bayi dengan sedikit minyak kayu putih atau minyak telon atau yang sejenisnya. Bila tidak ada perbaikan, bawalah ke Puskesmas atau dokter.
Mengapa lidah bayi kadang-kadang putih ? Lidah bayi berwarna putih karena adanya sisa ASI di mulut bayi, yang semakin lama semakin tebal. Kalau hal ini dibiarkan, dapat menyebabkan bayi sulit makan.
Bagaimana mencegah agar lidah bayi tidak putih ? Untuk mencegahnya berilah bayi minum air putih dengan sendok teh setiap habis menyusu.



Minggu, 16 Januari 2011

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK

KUMPULAN 705 ASUHAN KEPERAWATAN DAN
BONUS 303 MATERI, 78 LEAFLET + 100 EBOOK KEPERAWATAN
( JUMLAH SEMUANYA ADA 1186 FILE )
Hanya dengan Rp. 55.000,-
Anda akan mendapatkan 705 Asuhan Keperawatan dan Bonus 303 Materi Keperawatan dll,
dan semuanya sudah dalam bentuk Microsoft Word Dokumen.
Untuk download ribuan file keperawatan, silahkan klik link download dibawah ini:




DAFTAR ASUHAN KEPERAWATAN ANAK
( 82 File Dokumen Microsoft Word )

1.Asuhan Keperawatan Anak Akut Respiratori Distress Sindrom (ARDS)
2.Asuhan Keperawatan Anak Alergi
3.Asuhan Keperawatan Anak Apendiksitis
4.Asuhan Keperawatan Anak ARDS
5.Asuhan Keperawatan Anak Askariasis (Cacing)
6.Asuhan Keperawatan Anak Asma Bronkial
7.Asuhan Keperawatan Anak Asma Bronkial2
8.Asuhan Keperawatan Anak Atresia Esophagus
9.Asuhan Keperawatan Anak Balita Ikterus
10.Asuhan Keperawatan Anak Bronkhitis
11.Asuhan Keperawatan Anak Bronkhitis Alergika
12.Asuhan Keperawatan Anak Bronkopneumonia
13.Asuhan Keperawatan Anak Cardiovaskuler Tetralogi Fallot
14.Asuhan Keperawatan Anak Chemotherapy (Kemoterapi)
15.Asuhan Keperawatan Anak Demam Berdarah (DHF)
16.Asuhan Keperawatan Anak Dengue Haemoraghic Fever (DHF 6-12 Th)
17.Asuhan Keperawatan Anak Dengue Haemoraghic Fever (DHF Pra Sekolah)
18.Asuhan Keperawatan Anak Dengue Haemoraghic Fever (DHF)
19.Asuhan Keperawatan Anak Dermatitis
20.Asuhan Keperawatan Anak Diabetes Mellitus
21.Asuhan Keperawatan Anak Diabetes Mellitus2
22.Asuhan Keperawatan Anak Diare
23.Asuhan Keperawatan Anak Diare2
24.Asuhan Keperawatan Anak Diare 1-3 tahun
25.Asuhan Keperawatan Anak Diare Akut Dehidrasi Sedang
26.Asuhan Keperawatan Anak Diare Akut Dehidrasi Sedang2
27.Asuhan Keperawatan Anak Diphteri (Difteri)
28.Asuhan Keperawatan Anak Down Syndrome
29.Asuhan Keperawatan Anak Ensefalitis
30.Asuhan Keperawatan Anak Epilepsi
31.Asuhan Keperawatan Anak Fraktur
32.Asuhan Keperawatan Anak Fraktur2
33.Asuhan Keperawatan Anak Gagal Ginjal Kronik
34.Asuhan Keperawatan Anak Gangguan Bicara
35.Asuhan Keperawatan Anak Gastritis dan Thypoid
36.Asuhan Keperawatan Anak Hemostasis
37.Asuhan Keperawatan Anak Hernia Inguinalis
38.Asuhan Keperawatan Anak Hiperaktif (Syndroma Hiperaktifitas)
39.Asuhan Keperawatan Anak Hiperbilirubinemia (Ikterus)
40.Asuhan Keperawatan Anak Hipoglikemi Simptomatis
41.Asuhan Keperawatan Anak Hirschprung
42.Asuhan Keperawatan Anak Hospitalisasi Anak
43.Asuhan Keperawatan Anak Hydrocephalus
44.Asuhan Keperawatan Anak Hydrocephalus3 (ppt file)
45.Asuhan Keperawatan Anak Hydrocephalus
46.Asuhan Keperawatan Anak Ikterus Obstruksi
47.Asuhan Keperawatan Anak Infeksi Saluran Pernapasan (ISPA)
48.Asuhan Keperawatan Anak Intusepsi
49.Asuhan Keperawatan Anak Kejang Demam
50.Asuhan Keperawatan Anak Kejang Demam2
51.Asuhan Keperawatan Anak Kurang Energi Protein (KEP)
52.Asuhan Keperawatan Anak Kwashiorkor
53.Asuhan Keperawatan Anak Leukimia
54.Asuhan Keperawatan Anak Leukimia2
55.Asuhan Keperawatan Anak Leukimia Akut
56.Asuhan Keperawatan Anak Limfadenitis TB
57.Asuhan Keperawatan Anak Marasmus Kwasiorkor
58.Asuhan Keperawatan Anak Marasmus Kwasiorkor2
59.Asuhan Keperawatan Anak Meconium Aspiration Syndrome Imanuddin
60.Asuhan Keperawatan Anak Meningitis
61.Asuhan Keperawatan Anak Meningoencephalitis TBC
62.Asuhan Keperawatan Anak Model Konseptual Keperawatan Anak
63.Asuhan Keperawatan Anak Morbili
64.Asuhan Keperawatan Anak Morbili2
65.Asuhan Keperawatan Anak Nefrotik Syndrome2
66.Asuhan Keperawatan Anak Nefrotik Syndrome (NS)
67.Asuhan Keperawatan Anak Pneumonia
68.Asuhan Keperawatan Anak Pneumonia2
69.Asuhan Keperawatan Anak Pola Asuh Keluarga Anak Autisme
70.Asuhan Keperawatan Anak Sianosis
71.Asuhan Keperawatan Anak Sianosis, Gagal Nafas
72.Asuhan Keperawatan Anak Spinabifida
73.Asuhan Keperawatan Anak Tetanus
74.Asuhan Keperawatan Anak Tetanus2
75.Asuhan Keperawatan Anak Thalasemia
76.Asuhan Keperawatan Anak Thalasemia Serena
77.Asuhan Keperawatan Anak Thypoid (Thypus)
78.Asuhan Keperawatan Anak Thypus Abdominalis
79.Asuhan Keperawatan Anak Tonsilofaringitis Akut
80.Asuhan Keperawatan Anak Tonsilofaringitis Akut2
81.Asuhan Keperawatan Anak Tuberculosis (TB Paru)
82.Asuhan Keperawatan Anak Tuberculosis Paru

ASUHAN KEPERAWATAN DAN MATERI JIWA

KUMPULAN 705 ASUHAN KEPERAWATAN DAN
BONUS 303 MATERI, 78 LEAFLET + 100 EBOOK KEPERAWATAN
( JUMLAH SEMUANYA ADA 1186 FILE )
Hanya dengan Rp. 55.000,-
Anda akan mendapatkan 705 Asuhan Keperawatan dan Bonus 303 Materi Keperawatan dll,
dan semuanya sudah dalam bentuk Microsoft Word Dokumen.
Untuk download ribuan file keperawatan, silahkan klik link download dibawah ini:



DAFTAR ASUHAN KEPERAWATAN DAN MATERI JIWA
( 60 File Dokumen Microsoft Word )

1.Asuhan Keperawatan Ansietas
2.Asuhan Keperawatan Curiga
3.Asuhan Keperawatan Delireum
4.Asuhan Keperawatan Halusinasi ( Menarik Diri )
5.Asuhan Keperawatan Kelompok Khusus Remaja
6.Asuhan Keperawatan Menarik Diri
7.Asuhan Keperawatan Perilaku Kekerasan (PK)
8.Asuhan Keperawatan Schizofrenia Simpleks
9.Asuhan Keperawatan Schizofrenia Katatonik
10.Bunuh Diri dan Depresi
11.Defisit Perawatan Diri (Higiene)
12.Delireum
13.Gangguan Alam Perasaan (Depresi)
14.Gangguan Alam Perasaan (Mania)
15.Gangguan Hubungan Sosial
16.Gangguan Hubungan Sosial2
17.Gangguan Hubungan Sosial Menarik Diri
18.Gangguan Penggunaan Napza
19.Halusinasi (ppt file)
20.Halusinasi
21.Halusinasi2
22.Halusinasi3
23.Harga Diri Rendah
24.Hubungan Terapeutik Pasien-Perawat
25.Interaksi Sosial
26.Kegawatdaruratan Psikiatri
27.Ketidakmampuan Toileting
28.Konsep Dasar Perilaku Kekerasan
29.Manajemen Jiwa
30.Mekanisme Koping Individu
31.Menarik Diri (ppt file)
32.Menarik Diri
33.Menarik Diri2
34.Mengapa Remaja Bunuh Diri
35.Obat Anti Depresi
36.Penanggulangan Halusinasi Di Rumah
37.Perilaku Bunuh Diri
38.Perilaku Curiga
39.Perilaku Kekerasan
40.Perilaku Kekerasan2
41.Perubahan Proses Pikir (Waham)
42.Pre Planning Terapi Aktifitas Kelompok (TAK)
43.Psikoneuroimunologi
44.Schizofrenia Simpleks
45.Sindroma Otak Organik Karena Epilepsi
46.Skizofrenia Katatonik
47.Strategi Pelaksanaan Bunuh Diri
48.Strategi Pelaksanaan Halusinasi
49.Strategi Pelaksanaan Halusinasi2
50.Strategi Pelaksanaan Halusinasi Dengar
51.Strategi Pelaksanaan Halusinasi Penglihatan
52.Strategi Pelaksanaan Menarik Diri
53.Strategi Pelaksanaan Menarik Diri2
54.Strategi Pelaksanaan Perilaku Kekerasan
55.Strategi Pelaksanaan Perilaku Kekerasan2
56.Strategi Pelaksanaan Waham Kebesaran
57.Strategi Pelaksanaan Harga Diri Rendah
58.Terapi Keluarga Jiwa
59.Tinjauan Teori Retardasi Mental
60.Waham

ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS

KUMPULAN 705 ASUHAN KEPERAWATAN DAN
BONUS 303 MATERI, 78 LEAFLET + 100 EBOOK KEPERAWATAN
( JUMLAH SEMUANYA ADA 1186 FILE )
Hanya dengan Rp. 55.000,-
Anda akan mendapatkan 705 Asuhan Keperawatan dan Bonus 303 Materi Keperawatan dll,
dan semuanya sudah dalam bentuk Microsoft Word Dokumen.
Untuk download ribuan file keperawatan, silahkan klik link download dibawah ini:




DAFTAR ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS
( 52 File Dokumen Microsoft Word )

1.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Abortus Imminens
2.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Abortus
3.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Ante Natal
4.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Bayi Baru Lahir SC
5.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Bayi baru Lahir SC2
6.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Bayi Neuroma Pada Fronto Orbita Sinistra
7.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Bayi Premature Dg Persalinan Preterm DG Riwayat Persalinan Prolonge Labor
8.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Ca Mamae Stadium 3
9.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Ca Mamae
10.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Ca Ovari
11.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Ca Servik
12.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Ca Servik2
13.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Vulva dan Ca Servik
14.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Fibroadenoma (FAM)
15.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Hiperbilirubinemia
16.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Hiperemesis Gravidarum
17.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Hipertensi Gravida
18.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Kanker Ovarium
19.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Kehamilan Ganda (Gemeli) Persalinan Normal
20.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Kehamilan Letak Lintang dan Sectio Caesaria
21.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Kehamilan Trimester 2
22.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Kehamilan Trimester 3
23.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah Dini (KPD)
24.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah Dini2 (KPD)
25.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Kistoma Ovarii
26.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Kistoma ovarii2
27.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Lekore Kandidiasis
28.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Mioma Uteri
29.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Mual Muntah (Hiperemesis Gravidarum)
30.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Multi gravida dan Hipertensi
31.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Neonatus Hipoglikemi Simptomatis
32.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Nifas (Puerperium)
33.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Nifas dan Sectio Caesaria (SC)
34.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Pada Kelahiran Dengan Vacum
35.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Persalinan Normal
36.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Persalinan Spontan (Episiotomi)
37.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Placenta Previa
38.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Post Operasi SC Indikasi Kistoma Ovarii
39.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Post Partum (Nifas)
40.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Post Partum Dg Riwayat Haemoraghi Post Partum (Perdarahan)
41.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Post Partum Fisiologi
42.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Post Partum Spontan
43.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Post Partum
44.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Post SC Letak Sungsang
45.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Post Seksio Caesaria Dg Eklampsi
46.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Pre dan Post Seksio Caesaria (SC)
47.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Pre Eklamsia
48.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Pre Eklamsia2
49.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Primigravida Kehamilan Fisiologis
50.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Renpra Trimester 3
51.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Seksio Caesaria (SC)
52.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Serotinus (Kehamilan Postmatur dan KPD)

ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

KUMPULAN 705 ASUHAN KEPERAWATAN DAN
BONUS 303 MATERI, 78 LEAFLET + 100 EBOOK KEPERAWATAN
( JUMLAH SEMUANYA ADA 1186 FILE )
Hanya dengan Rp. 55.000,-
Anda akan mendapatkan 705 Asuhan Keperawatan dan Bonus 303 Materi Keperawatan dll,
dan semuanya sudah dalam bentuk Microsoft Word Dokumen.
Untuk download ribuan file keperawatan, silahkan klik link download dibawah ini:



DAFTAR ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH ( KMB )
( 136 File Dokumen Microsoft Word )

1.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Abses
2.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Amputasi
3.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Anemia
4.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Angina Pektoris
5.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Aritmia Jantung
6.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Askariasis (Cacing)
7.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Asma
8.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Asma2
9.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Asma Bronchiale
10.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Atresia Ani
11.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Basalioma Nasolabial Sinistra
12.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Batu Saluran Kemih (Kalkuli)
13.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Bedah Space Occupying Lesson (Tumor Otak)
14.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Benigna Prostat Hipertropi (BPH)
15.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Benigna Prostat Hipertropi2 (BPH)
16.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Bladder Neoplasma
17.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan CA Buli-buli
18.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan CA Laring
19.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan CA Mamae (Kanker Payudara)
20.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan CA Rectum (Kanker Rektum)
21.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan CAD Post Operasi CABG
22.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Cholilithiasis (Batu Empedu)
23.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Cidera Kepala Berat dan Subarachnoid
24.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Cidera Kepala Berat dan Sub Dural Hematoma
25.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Cidera Kepala Ringan
26.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Cidera Kepala Sedang
27.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Cidera Kepala
28.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Cidera Otak Berat
29.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Cirosis Hepatis
30.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Combustio (Luka Bakar)
31.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Comotio Cerebri (Gegar Otak)
32.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Congestive Heart Disease
33.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Decompensasi Cordis
34.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Dengue Haemoraghic Fever (DHF)
35.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Diabetes Mellitus
36.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Diabetes Mellitus2
37.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Diabetes Mellitus (DM)
38.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Diabetes Mellitus (NIDDM)
39.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Eksotropia
40.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Elektrikardiografi (EKG)
41.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Endokarditis
42.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Erythema Multiformis
43.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Febris Thypoid
44.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Fibroadenoma Mamae (Tumor Jinak)
45.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Fistel Umbilikalis
46.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Fraktur Cervikalis (Cidera Tulang Belakang)
47.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Fraktur Cruris
48.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Fraktur Femur
49.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Fraktur Humerus
50.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Fraktur Os. Alviolaris Maxilla Sinistra
51.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Fraktur Os. Mandibularis
52.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Fraktur
53.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Muskuluskeletal
54.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Sistem Endokrin (Morbus Basedow)
55.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gasrtoenteritis (GE)
56.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gigantisme (Tumbuh Raksasa)
57.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Glomerulonefritis Akut
58.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Hemangioma
59.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Hemofilia
60.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Hemoroid
61.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Hepatitis
62.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Hepatoma
63.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Hernia
64.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Hernia2
65.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Hernia Nukleus Pulposus
66.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Hernia Nukleus Pulposus (HNP)
67.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Hernia Nukleus Pulposus2 (HNP)
68.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Hernia Scrotalis
69.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Herpes
70.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Hipersensitifitas (Alergi)
71.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Hipertensi
72.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan HIV-AIDS
73.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Illeostomi
74.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Infark Miokard Akut (AMI)
75.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Infeksi Pada Mata
76.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Jantung Rematik
77.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Jantung Rematik2
78.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Kandidiasis
79.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Kanker Tyroid (CA Tyroid)
80.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Katarak
81.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Kolostomi (Colostomy)
82.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Kusta
83.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Laparatomi
84.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Leptospirosis
85.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Low Back Pain (Nyeri Punggung Bawah)
86.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Luka Bakar (Combustio GR II 45%)
87.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Luka Bakar
88.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Multipel Fraktur
89.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Nefrotik Syndrom (NS) dan Satpel
90.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Nyeri Dada (Chest Pain)
91.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Osteomielitis
92.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Osteoporosis
93.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Otitis Media Akut dan Kronik
94.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK)
95.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Parkinson
96.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Peningkatan Tekanan Inra Kranial (TIK)
97.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Perdarahan Saluran Cerna
98.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Phemfigus (Kulit)
99.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Phemfigus Vulgaris (Kulit)
100.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Post ORIF Femur dan Tibia
101.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Post ORIF
102.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Post Paratyroidektomi (Hipoparatyroidisme)
103.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Presbiakusis
104.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Psoriasis (Kulit)
105.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Serebrovaskuler
106.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Sindrom Cushing (Cushing Syndrome)
107.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Sindrom Steven - Johnson (Steven-Johnson Syndrome)
108.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Sinusitis Maksilaris
109.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Sistemic Lupus Erythematosus (SLE)
110.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Skin Graft (Cangkok Kulit)
111.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Spondilitis Tuberculosa
112.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Stroke Non Haemoraghic
113.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Tetanus
114.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Thypus Abdominalis
115.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Tonsilektomi
116.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Tonsilitis Akut (Tonsilektomi)
117.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Tonsilitis kronik
118.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Trauma Abdomen
119.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Trauma Bladder
120.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Trauma Dada
121.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Trauma Kornea (Ulkus Kornea)
122.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Trauma Mata
123.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Trauma Mekanik Mata
124.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Trauma Tembus Pada Mata
125.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Trauma Thorax
126.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Tuberculosis
127.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Tuberculosis2
128.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Tumor (Neoplasma)
129.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Tumor Medula Spinalis
130.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Tumor Otak (Tumor Intrakranial)
131.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Tumor Paru (Karsinoma Bronkogenik)
132.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Urolithiasis
133.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Varicela
134.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Varicela2
135.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Varises Truncal dan Retikularis (Vena Varikosa)
136.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan VEntrikel Septum Defek (Jantung)
Photobucket