Jumat, 22 Juli 2011

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DIPHTHERIA

DIPHTHERIA

DEFINISI :Suatu infeksi akut yang sangat menular, disebabkan oleh coryne bacterium diphtheriae dengan ditandai pembentukan pseudomembran pada kulit dan atau mukosa
ETIOLOGI : Corynebacterium diphtheriae
PATOGENESA : 


Kuman


Kulit/mukosa sal nafas atas


Memproduksi toksin


Penyebaran toksin



Lokal Seluruh tubuh


Menghambat     Jantung                      Syaraf                                Ginjal
pembentukan protein

Nekrosis toksik Neuritis -   Tampak per
Sel mati & degenerasi toksik dgn    darahan 
hialin degenerasi    adrena dan
lemak pada    nekrosis
selaput mielin    tubuler akut
Respon inflamasi Miokarditis
lokal

( Edema kongesti,
Pseudomembran   infiltrasi sel mono
( Eksudat fibrin,   nuklear pada serat
   sel radang,   otot & sist. Konduksi)
   eritrosit, sel-sel
    epitel ) 


Menyumbat jalan
nafas


Gangguan pernafasan
NCP  :
I. PENGKAJIAN     :
a) Identitas:80 % terjadi pada umur < 15 th
b) Rps    :   Demam tidak terlalu tinggi badan lesu, nyeri kepala, 
Anorexia, pilek ?, sesak napas ?, suara serak ?, nyer menelan.
c) Rpd   :    Infeksi saluran nafas ?
d) Riwayat kontak dengan keluarga ?
e) Riwayat imunisasi DPT / DT ?
f) Riwayat sosial ekonomi
-  Overcrowding ?
-  Status nutrisi ?
II. PEMERIKSAAN FISIK   :
A. Pada diptheria tonsil - faring
Malaise 
Suhu tubuh < 38,9 ยบ c 
Pseudomembran ( putih kelabu ) melekat dan menutup tonsil dan 
dinding faring
Bulneck
B. Diptheriae laring
- Stridor 
- Suara parau
- Batuk kering
- Pada obstruksi laring yang berat terdpt retraksi suprasternal, sub costal dan supraclavicular
C. Diptheriae hidung 
o Pilek ringan
o Sekret hidung serosanguinus  mukopurulen
o Lecet pada nares dan bibir atas 
o Membran putih pada septum nasi.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan pemenuhan oksigen berhubungan dengan penumpukan pseudomembran pada jalan nafas.
2. Gangguan pemenuhan nutrisi berhubungan dengan nyeri telan, anoreksia.
3. Resiko terjadi komplikasi obstruksi jalan nafas, miokarditis berhubungan dengan efek eksotoksin.

1. Gangguan pemenuhan oksigen berhubungan dengan penumpukan pseudomembran pada jalan nafas.
Tujuan : Pola nafas normal
Intervensi :
1. Atur posisi ekstensi
2. Berikan oksigen 2 – 4 liter/menit
3. Observasi tanda-tanda vital tiap 2 jam
4. Bila sesak bertambah puasakan
5. Jaga kelembaban udara dengan menggunakan nebulizer.
2. Gangguan pemenuhan nutrisi berhubungan dengan nyeri telan, anoreksia.
Tujuan : Kebutuhan nutrisi terpenuhi
Intervensi :
1. Beri penjelasan tentang pentingnya nutrisi  yang adekuat
2. Beri diit TKTP sesuai kondisi.
Hari  I : bubur halus
Beslag hilang : bubur kasar
Keluhan kurang : makanan biasa
3. Libatkan orang tua
4. Sedikit tapi sering
5. Timbang BB setiap hari
3. Resiko terjadi komplikasi obstruksi jalan nafas, miokarditis berhubungan dengan efek eksotoksin.
Tujuan : Tidak terjadi komplikasi
Intervensi :
1. Observasi tanda-tanda obstruksi jalan nafas, tanda-tanda vital minimal 2 jam.
2. Berikan istirahat mutlak 10 – 14 hari
3. Lakukan pemeriksaan ECG sesuai advis
4. Kolaborasi pemberian ADS sedini mungkin
5. Kolaborasi pemberian terapi antibiotika sesuai advis.
CARA PEMBERIAN ADS
1. TEST ADS
ADS 0,05 CC murni dioplos dengan aquades 1 CC.
Diberikan 0,05 CC  intracutan
Tunggu 15 menit  indurasi dengan garis tengah 1 cm  (+)

2. CARA PEMBERIAN
- Test Positif  BESREDKA
- Test Negatif  secara DRIP/IV

Drip/IV
200 CC cairan D5% 0,225 salin. Ditambah ADS sesuai kebutuhan.
Diberikan selama 4 sampai 6 jam  observasi gejala cardinal.

Photobucket