VAKSINASI
Vaksinasi
Penurunan drastis angka kejadian infeksi
Cacar dihapus
Campak, polio, difteri menurun
Peran terhadap infeksi
- Innate (Non spesifik)
4 jam pertama terjadi respon dihilangkan dari tubuh
4 hari pertama tubuh mengenali mengaktivasi komponen-komponen terjadi eksekusi kuman mati.
Setelah 4 hari pertama tidak bisa diberantasDefent Mechanism (Spesifik)
Infeksi
INFEKSI
Dikenali oleh sel-sel khas
(limposit B dan T) membelah
menyesuaikan dengan bentuk mikroba
dihapuskan
Apabila terjadi infeksi berikut, butuh waktu sangat pendek dan memberikan respon.
SISTEM SPESIFIK
APC sejenis sel yang menagkap mikroba
Mikroba diproses melalui APC
Dikenalkan ke sel khusus (T-Helper)
T helper berproses
Sel T sitotoksik Sel B
Mempengaruhi sitotoksik berdeferensiasi membentuk antibodi
Dirangsang T helper memakan mikroba Menangkap mikroba dimakan oleh sel T
Selalu muncul memacu sel
Memory sel
Yang akan mudah mengenali infeksi mikroba yang sama
INFEKSI PERTAMA
Kuman masuk
Terjadi melalui adaptasi
B sel dan T sel menghilangkan mikroba
Mikroba hilang
Sembuh
Terbentuk sel memory
TERJADI INFEKSI BERIKUT:
Respon Sekunder
Orang diberi vaksinasi respon sama tapi tidak harus sakit
Terjadi infeksi dalam waktu singkat antibodi terbentuk
Pertahanan tubuh Spesifik
Kemampuan tubuh mengatasi infeksi mikroba
Dihasilkan: - Humoral
- Selluler
Sel Memory:
Infeksi mikroba yang sama reaksi cepat
Melalui respon humoral dan seluler (Prinsip dasar Imunisasi)
IMUNISASI PASIF DAN IMUNISASI AKTIF
PASIF
Ibu pada anaknya
Imunoglobullin terapi berasal dari:
1. Manusia
2. Binatang
Berasal dari manusia
1. HBIG (Hepatitis)
2. RIG
3. TTG (Tetanus), dsb
Berasal dari binatang
1. ADS
2. ATS
3. Antitoksin terjadi syok anafilaktik
4. Antitoksin Rabies
5. Botulism
AKTIF
Melalui imunisasi
4 macam kandungan vaksin:
Antigen
Pelarut
Preservatif (pengawet)
Adjuvant (memperkuat antigen) membuat respon T helper dan B bagus
NOTE
1. Difteri yang menimbulkan penyakit pada manusia adalah eksotoksik
Vaksin yang dibuat berasal dari toksin
Toksin diproses dijinakkan
toksoid
2. Tetanus idem
3. Pertusis (batuk 100 hari)
Penyebab tidak diketahui
Sehingga dijadikan vaksin dari kuman yang dimatikan
Catatan: menjelang akhir abad 20 peneliti Jepang
Mencoba mengidentifikasi komponen sel dari kuman pertusis dan sekarang
Ditemukan.
Protein-protein yang ada di kuman pertusis di proses
Vaksin Pertusis Selluler memberikan efek samping yang membahayakan (panas meningkat, kejang, tidak sadar)
Vaksin Pertusis Aselluler
hanya komponen, tidak ada gejala
Daya proteksinya sama.
4. Polio penyebab virus
Vaksin virus yang dilemahkan
5. Campak penyebab virus
BCG bakteri yang dilemahkan.
Bila imunisasi terhenti dilanjutkan terus pada imunisasi yang belum dan tidak perlu di ulang.